PENGARUH ASPEK RELIGIUS DALAM KEUTUHAN NKRI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga
dikenal dengan nama Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI
meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak
wilayah NKRI berada di antara:
- Dua
benua, yaitu benua Asia dan benua Australia
- Dua
samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia
Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:
- 6°
lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), dan
- 95° bujur
timur (BT) – 141° bujur timur (BT).
Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka
Indonesia memilikiiklim tropis dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Pulau- pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504
terdiri dari pulau besar dan kecil,beberapa di antaranya yaitu 6000 pulau tidak
bepenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil
di antara Samudra Hindia danSamudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570
km(persegi) dan luas perairannya3.257.483 km (persegi) dengan jumlah
penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia
menempati pulau Jawa. Pulau-pulau besar lainnya yaitu:
- Jawa
dengan luas 132.107 km (persegi)
- Sumatera
dengan luas 473.606 km (persegi)
- Kalimantan
dengan luas 539.460 km (persegi)
- Sulawesi
dengan luas 189.216 km (persegi)
- Papua
dengan luas 421.981 km (persegi)
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang memiliki
keanekaragaman kultur , budaya dan wilayah geografisnya. Dengan kata lain,
untuk menjaga keutuhan NKRI, semua aspek harus bersinergi dan memiliki tujuan
yang sama sehingga keutuhan negara bisa terjaga
Sebagai negara yang berketuhan, masyarakat Indonesia wajib mempunyai kepercayaan atau agama. Pengertian agama secara etimologi, kata agama
berasal dari bahasa sangsekerta, yang berasal dari akar kata gam artinya pergi,
kemudian dari kata gam tersebu tmendapat awalan a dan akhiran a, maka
terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan mencapai kebahagiaan.
Di samping itu terdapat pendapat yang menyatakan bahwa kata agama berasal dari
bahasa sangsekerta yang akar katanya adalah a dan gama. A artinya tidak dan
gama artinya kacau. Jadi, arti kata agama adalah tidak kacau atau teratur. Kata
religi - religion dan religio, secara etimologi menurut winker paris dalam
algemene encyclopaedie mungkin sekali dari bahasa latin, yaitu dari kata
religere atau religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan bahwa setiap
orang yang bereligi adalah orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu
yang dianggap suci. Kalau dikatakan berasal dari kata religere yang berarti
berhati hati, maka dimaksudkanbahwa orang yang bereligi itu adalah orang yang
senantiasa bersikap hati hati dengan sesuatu yang dianggap suci.
Agama di
Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik,
ekonomi dan budaya. Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326
penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69%
Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab
atau tidak ditanyakan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap
penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan
kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun,
secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha dan Khonghucu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya aspek religius dalam menjaga keutuhan NKRI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Agama dan Keutuhan NKRI
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan
yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih
dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam
hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak
langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
Maka dari itu, baik
secara langsung maupun tidak langsung aspek agama ini sangat berpengaruh
terhadap keutuhan NKRI terlebih lagi adanya kaum mayoritas dan minoritas yang
sangat rentan menjadikan perpecahan. Lalu bagaimana cara mempertahankan
keutuhan NKRI dari aspek agama dengan berbagai macam keanekaragaman agama yang
ada di Indonesia?. Salah satu cara untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari
aspek agama adalah dengan membasmi konflik antar agama dan tidak gampang
terkena adu domba dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dikutip dari
harian kompas tahun 2013, Menteri agama saat itu Suryadharma Ali menilai bahwa
konflik antar agama yang terjadi di Indonesia masih terbilang wajar. Menurutnya,
konflik adalah sifat lahiriah manusia yang diliputi amarah. Meski demikian, ia
tetap melihat tingkat toleransi antarumat beragama di Indonesia lebih baik
dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.
"Saya bilang
itu wajar karena fitrah manusia. Manusia diciptakan Allah termasuk di dalamnya
sifat amarah. Tetapi, amarah itu diatur oleh agama, yang mengajak kita untuk
sabar dan tidak cepat marah apalagi menyakiti orang. Oleh undang-undang juga
diatur (soal kebebasan beragama),” ujar Suryadharma di Jakarta, Selasa
(16/7/2013).
Saat ini, konflik antaragama masih terus terjadi
di Indonesia, misalnya antar Syiah-Sunni di Sampang yang bermula dari persoalan
keluarga, masalah izin tempat beribadah di GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia,
hingga persoalan sweeping yang dilakukan sejumlah organisasi massa. Menurut
Suryadharma, tidak ada negara yang tidak terlibat konflik antara agama.
Lalu bagaimana cara agar tidak terlibat konflik
antar agama yang dapat menimbulkan perpecahan keutuhan NKRI? Setiap orang yang
beragama harus yakin bahwa agama apapun tidak ada yang menganjurkan kekerasan,
masyarakat harus percaya bahwa agama apapun, suku apapun, ras apapun dapat
hidup berdampingan tanpa ada konflik. Setiap individu harus memiliki jiwa
toleransi. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki toleransi antar
umat beragama yang baik, itu dibuktikan dari tidak dibedakannya agama dalam
memperoleh pendidikan. Bahkan untuk masalah hari raya, tidak ada agama lain
yang mengganggu atau merasa terganggu apabila ada suatu agama yang sedang
merayakan hari raya. Contohnya ketika memasuki bulan Ramadhan dimana para
muslim melakukan ibadah puasa, agama lain tidak makan dan minum di tempat umum.
Itu merupakan salah satu bentuk toleransi yang secara tidak langsung menghindari
konflik antar agama sehingga toleransi antar umat beragama ini merupakan faktor yang sangat memengaruhi
keutuhan NKRI.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ada berbagai aspek yang dapat memengaruhi keutuhan NKRI, salah satunya adalah aspek religius atau agama. Toleransi antar umat beragama pada tiap individu masyarakat lah yang menentukan keutuhan NKRI dan juga kecerdasan dari masyarakat untuk tidak "gampang" percaya dalam menerima informasi yang menyangkut agama karena salah-salah bisa timbul kekerasan atau konflik yang mengatasnamakan agama
ditulis oleh :
Aji Prayoga
1A113702
Kelas 1KA25
DAFTAR PUSTAKA
PENGARUH ASPEK RELIGIUS DALAM KEUTUHAN NKRI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga
dikenal dengan nama Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI
meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak
wilayah NKRI berada di antara:
Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia
Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:
Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka
Indonesia memilikiiklim tropis dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Pulau- pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504
terdiri dari pulau besar dan kecil,beberapa di antaranya yaitu 6000 pulau tidak
bepenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil
di antara Samudra Hindia danSamudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570
km(persegi) dan luas perairannya3.257.483 km (persegi) dengan jumlah
penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia
menempati pulau Jawa. Pulau-pulau besar lainnya yaitu:
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang memiliki
keanekaragaman kultur , budaya dan wilayah geografisnya. Dengan kata lain,
untuk menjaga keutuhan NKRI, semua aspek harus bersinergi dan memiliki tujuan
yang sama sehingga keutuhan negara bisa terjaga
Sebagai negara yang berketuhan, masyarakat Indonesia wajib mempunyai kepercayaan atau agama. Pengertian agama secara etimologi, kata agama
berasal dari bahasa sangsekerta, yang berasal dari akar kata gam artinya pergi,
kemudian dari kata gam tersebu tmendapat awalan a dan akhiran a, maka
terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan mencapai kebahagiaan.
Di samping itu terdapat pendapat yang menyatakan bahwa kata agama berasal dari
bahasa sangsekerta yang akar katanya adalah a dan gama. A artinya tidak dan
gama artinya kacau. Jadi, arti kata agama adalah tidak kacau atau teratur. Kata
religi - religion dan religio, secara etimologi menurut winker paris dalam
algemene encyclopaedie mungkin sekali dari bahasa latin, yaitu dari kata
religere atau religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan bahwa setiap
orang yang bereligi adalah orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu
yang dianggap suci. Kalau dikatakan berasal dari kata religere yang berarti
berhati hati, maka dimaksudkanbahwa orang yang bereligi itu adalah orang yang
senantiasa bersikap hati hati dengan sesuatu yang dianggap suci.
Agama di
Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik,
ekonomi dan budaya. Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326
penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69%
Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab
atau tidak ditanyakan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap
penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan
kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun,
secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha dan Khonghucu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya aspek religius dalam menjaga keutuhan NKRI
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya aspek religius dalam menjaga keutuhan NKRI
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Agama dan Keutuhan NKRI
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan
yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih
dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam
hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak
langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
Maka dari itu, baik
secara langsung maupun tidak langsung aspek agama ini sangat berpengaruh
terhadap keutuhan NKRI terlebih lagi adanya kaum mayoritas dan minoritas yang
sangat rentan menjadikan perpecahan. Lalu bagaimana cara mempertahankan
keutuhan NKRI dari aspek agama dengan berbagai macam keanekaragaman agama yang
ada di Indonesia?. Salah satu cara untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari
aspek agama adalah dengan membasmi konflik antar agama dan tidak gampang
terkena adu domba dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dikutip dari
harian kompas tahun 2013, Menteri agama saat itu Suryadharma Ali menilai bahwa
konflik antar agama yang terjadi di Indonesia masih terbilang wajar. Menurutnya,
konflik adalah sifat lahiriah manusia yang diliputi amarah. Meski demikian, ia
tetap melihat tingkat toleransi antarumat beragama di Indonesia lebih baik
dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.
"Saya bilang
itu wajar karena fitrah manusia. Manusia diciptakan Allah termasuk di dalamnya
sifat amarah. Tetapi, amarah itu diatur oleh agama, yang mengajak kita untuk
sabar dan tidak cepat marah apalagi menyakiti orang. Oleh undang-undang juga
diatur (soal kebebasan beragama),” ujar Suryadharma di Jakarta, Selasa
(16/7/2013).
Saat ini, konflik antaragama masih terus terjadi
di Indonesia, misalnya antar Syiah-Sunni di Sampang yang bermula dari persoalan
keluarga, masalah izin tempat beribadah di GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia,
hingga persoalan sweeping yang dilakukan sejumlah organisasi massa. Menurut
Suryadharma, tidak ada negara yang tidak terlibat konflik antara agama.
Lalu bagaimana cara agar tidak terlibat konflik
antar agama yang dapat menimbulkan perpecahan keutuhan NKRI? Setiap orang yang
beragama harus yakin bahwa agama apapun tidak ada yang menganjurkan kekerasan,
masyarakat harus percaya bahwa agama apapun, suku apapun, ras apapun dapat
hidup berdampingan tanpa ada konflik. Setiap individu harus memiliki jiwa
toleransi. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki toleransi antar
umat beragama yang baik, itu dibuktikan dari tidak dibedakannya agama dalam
memperoleh pendidikan. Bahkan untuk masalah hari raya, tidak ada agama lain
yang mengganggu atau merasa terganggu apabila ada suatu agama yang sedang
merayakan hari raya. Contohnya ketika memasuki bulan Ramadhan dimana para
muslim melakukan ibadah puasa, agama lain tidak makan dan minum di tempat umum.
Itu merupakan salah satu bentuk toleransi yang secara tidak langsung menghindari
konflik antar agama sehingga toleransi antar umat beragama ini merupakan faktor yang sangat memengaruhi
keutuhan NKRI.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ada berbagai aspek yang dapat memengaruhi keutuhan NKRI, salah satunya adalah aspek religius atau agama. Toleransi antar umat beragama pada tiap individu masyarakat lah yang menentukan keutuhan NKRI dan juga kecerdasan dari masyarakat untuk tidak "gampang" percaya dalam menerima informasi yang menyangkut agama karena salah-salah bisa timbul kekerasan atau konflik yang mengatasnamakan agama
ditulis oleh :
Aji Prayoga
1A113702
Kelas 1KA25
ditulis oleh :
Aji Prayoga
1A113702
Kelas 1KA25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar