Jumat, 10 April 2015

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

PENGARUH ASPEK RELIGIUS DALAM KEUTUHAN NKRI


BAB I
 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dikenal dengan nama Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak wilayah NKRI berada di antara:
  • Dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia
  • Dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di: 
  • 6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), dan
  • 95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).
Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memilikiiklim tropis dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pulau- pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar dan kecil,beberapa di antaranya yaitu 6000 pulau tidak bepenghuni.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia danSamudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km(persegi) dan luas perairannya3.257.483 km (persegi) dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau Jawa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia menempati pulau Jawa. Pulau-pulau besar lainnya yaitu:
  • Jawa dengan luas 132.107 km (persegi)
  • Sumatera dengan luas 473.606 km (persegi)
  • Kalimantan dengan luas 539.460 km (persegi)
  • Sulawesi dengan luas 189.216 km (persegi)
  • Papua dengan luas 421.981 km (persegi)
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang memiliki keanekaragaman kultur , budaya dan wilayah geografisnya. Dengan kata lain, untuk menjaga keutuhan NKRI, semua aspek harus bersinergi dan memiliki tujuan yang sama sehingga keutuhan negara bisa terjaga

Sebagai negara yang berketuhan, masyarakat Indonesia wajib mempunyai kepercayaan atau agama. Pengertian agama secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa sangsekerta, yang berasal dari akar kata gam artinya pergi, kemudian dari kata gam tersebu tmendapat awalan a dan akhiran a, maka terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan mencapai kebahagiaan. Di samping itu terdapat pendapat yang menyatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa sangsekerta yang akar katanya adalah a dan gama. A artinya tidak dan gama artinya kacau. Jadi, arti kata agama adalah tidak kacau atau teratur. Kata religi - religion dan religio, secara etimologi menurut winker paris dalam algemene encyclopaedie mungkin sekali dari bahasa latin, yaitu dari kata religere atau religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan bahwa setiap orang yang bereligi adalah orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci. Kalau dikatakan berasal dari kata religere yang berarti berhati hati, maka dimaksudkanbahwa orang yang bereligi itu adalah orang yang senantiasa bersikap hati hati dengan sesuatu yang dianggap suci.

            Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya aspek religius dalam menjaga keutuhan NKRI 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Agama dan Keutuhan NKRI
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
            Maka dari itu, baik secara langsung maupun tidak langsung aspek agama ini sangat berpengaruh terhadap keutuhan NKRI terlebih lagi adanya kaum mayoritas dan minoritas yang sangat rentan menjadikan perpecahan. Lalu bagaimana cara mempertahankan keutuhan NKRI dari aspek agama dengan berbagai macam keanekaragaman agama yang ada di Indonesia?. Salah satu cara untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari aspek agama adalah dengan membasmi konflik antar agama dan tidak gampang terkena adu domba dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
            Dikutip dari harian kompas tahun 2013, Menteri agama saat itu Suryadharma Ali menilai bahwa konflik antar agama yang terjadi di Indonesia masih terbilang wajar. Menurutnya, konflik adalah sifat lahiriah manusia yang diliputi amarah. Meski demikian, ia tetap melihat tingkat toleransi antarumat beragama di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.
            "Saya bilang itu wajar karena fitrah manusia. Manusia diciptakan Allah termasuk di dalamnya sifat amarah. Tetapi, amarah itu diatur oleh agama, yang mengajak kita untuk sabar dan tidak cepat marah apalagi menyakiti orang. Oleh undang-undang juga diatur (soal kebebasan beragama),” ujar Suryadharma di Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Saat ini, konflik antaragama masih terus terjadi di Indonesia, misalnya antar Syiah-Sunni di Sampang yang bermula dari persoalan keluarga, masalah izin tempat beribadah di GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, hingga persoalan sweeping yang dilakukan sejumlah organisasi massa. Menurut Suryadharma, tidak ada negara yang tidak terlibat konflik antara agama.
Lalu bagaimana cara agar tidak terlibat konflik antar agama yang dapat menimbulkan perpecahan keutuhan NKRI? Setiap orang yang beragama harus yakin bahwa agama apapun tidak ada yang menganjurkan kekerasan, masyarakat harus percaya bahwa agama apapun, suku apapun, ras apapun dapat hidup berdampingan tanpa ada konflik. Setiap individu harus memiliki jiwa toleransi. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki toleransi antar umat beragama yang baik, itu dibuktikan dari tidak dibedakannya agama dalam memperoleh pendidikan. Bahkan untuk masalah hari raya, tidak ada agama lain yang mengganggu atau merasa terganggu apabila ada suatu agama yang sedang merayakan hari raya. Contohnya ketika memasuki bulan Ramadhan dimana para muslim melakukan ibadah puasa, agama lain tidak makan dan minum di tempat umum. Itu merupakan salah satu bentuk toleransi yang secara tidak langsung menghindari konflik antar agama sehingga toleransi antar umat beragama ini merupakan faktor yang sangat memengaruhi keutuhan NKRI.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
          Ada berbagai aspek yang dapat memengaruhi  keutuhan NKRI, salah satunya adalah aspek religius atau agama. Toleransi antar umat beragama pada tiap individu masyarakat lah yang menentukan keutuhan NKRI dan juga kecerdasan dari masyarakat untuk tidak "gampang" percaya dalam menerima informasi yang menyangkut agama karena salah-salah bisa timbul kekerasan atau konflik yang mengatasnamakan agama

ditulis oleh :
Aji Prayoga

1A113702
Kelas 1KA25

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar