DR.BOEN , "BERAWAL DARI GARASI HINGGA SUKSES DI DUNIA FARMASI"
Pendiri dan Komisaris Utama PT Kalbe Farma Tbk, Boenjamin Setiawan yang akrab dipanggil Dr. Boen dedikasinya bagi kemajuan industri farmasi nasional tak diragukan lagi. Tak salah bila Warta Ekonomi menobatkannya sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005.
Bicara tentang industri farmasi nasional, sulit melupakan Boenjamin Setiawan. Kecintaannya terhadap dunia farmasi mengantarnya sebagai salah satu tokoh industrialisasi farmasi modern nasional. Pria yang akrab disapa Dr. Boen ini tak lain adalah pendiri sekaligus pemilik PT Kalbe Farma Tbk., sebuah grup farmasi besar yang terintegrasi. Perusahaan farmasi lokal ini ditaksir memiliki aset di atas Rp5 triliun. Lengan bisnis grup ini meliputi obat-obatan, makanan kesehatan, bisnis pengepakan, distribusi, pergudangan, dan sarana riset modern.
Pria kelahiran Tegal, 23 September 1933 ini memiliki latar belakang akademis, khususnya di bidang farmakologi dan farmakinetik. Sebelum sepenuhnya menerjuni bisnis, peraih gelar dokter dari Universitas Indonesia dan Ph.D. bidang farmakologi dari University of California, AS, ini sempat beberapa tahun menjadi dosen. Sepulang dari sekolah di AS, ia banting setir, mencoba peruntungan dengan menggeluti bisnis farmasi. Tepatnya, pada 1966, cikal bakal Grup Kalbe resmi berdiri.
Membangun Kalbe Farma yang saat ini sudah begitu besar diakuinya tidak mudah, namun semuanya berjalan mengalir begitu saja meski pada awalnya berjalan banyak dengan trial and error. Ia mengaku sudah berapa kali gagal untuk membangun industri farmasi sepulangnya ia dari kuliah di AS dengan beasiswa. Mulai dari meniru produk Cap Elang menjadi Cap Beo, Obat Kina dan lain-lain semuanya gagal.
"Itu perusahaan bekas garasi. Kalau mau memulai usaha dari garasi, ini dialami oleh pengusaha dunia lainnya, kenyataannya berhasil," jelasnya di acara seminar Bisnis Keluarga di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (11/11/2010).
Bisnis pertama Kalbe Farma, menurutnya diawali dengan membuat produk obat cacing. Dari keuntungan bisnis itu, ia putar lagi menjadi investasi dan seterusnya hingga besar seperti sekarang ini.
Keberhasilan Grup Kalbe memang tak luput dari kepemimpinan pria kalem ini. Sebagai ahli farmasi, Dr. Boen paham betul bagaimana perkembangan farmasi global. Ia terjun langsung mengembangkan jenis obat-obatan maupun makanan kesehatan Kalbe. Lompatan sukses Grup Kalbe terutama ditopang oleh kejeliannya membaca ceruk pasar dengan memproduksi dan memasarkan obat generik.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berani , berani dalam arti mengembangkan bisnisnya dan yang terpenting adalah bersih , tidak kolusi
Kembangkan riset
Di luar itu, Kalbe juga melakukan sejumlah langkah strategis. Mereka mendirikan PT Innogene Kabiotect Pte. Ltd., sebuah perusahaan riset dan pengembangan. Kalbe juga menjalin kerja sama strategis dengan Morinaga untuk mendirikan pabrik susu dengan investasi sekitar Rp500 miliar. Dengan sejumlah terobosan inilah maka pantas jika Dr. Boen menjadi tokoh bisnis tahun ini.
Yang membuat sosok yang akrab disapa dr. Boen itu menjadi istimewa adalah keputusannya mau bersusah-payah membangun bisnis sendiri dari nol. Padahal, dengan ijazah yang digenggamnya, apalagi di zaman awal 1960-an, dia jelas sangat leluasa memilih pekerjaan yang terpandang di masyarakat sekaligus mendatangkan banyak uang. Nyatanya, ia malah memilih mendirikan pabrik obat kecil yang tak diperhitungkan orang.
Tidak kolusi
Akan tetapi, setelah melewati proses jatuh-bangun yang menyakitkan, lewat Kalbe Farma yang cikal bakalnya didirikan tahun 1966, Boen yang berlatar belakang farmakolog dan sangat peduli perkembangan industri farmasi global akhirnya berhasil mengembangkan dan memasarkan jenis obat-obatan bermutu, meskipun hampir semua produknya masih me too. Reputasi Kalbe terkerek berkat strategi penetapan harga produk-produk obat etikal bermerek yang dipatok lumayan tinggi tapi tidak kelewatan, sehingga Kalbe tidak terlihat serakah di mata masyarakat. Bahkan, tidak sedikit orang yang melihat hal ini sebagai niat baik Kalbe untuk tidak terlalu berkolusi dengan para dokter sebagai otoritas yang sangat menentukan preferensi pembelian obat oleh masyarakat sebagai konsumen akhir.
Dari sekian banyak faktor sukses itu, salah satu ciri menonjol yang mengantarkan Kalbe berhasil menjadi nomor satu di pentas bisnis farmasi nasional seperti sekarang adalah sosok Boen sendiri. Sedari awal, Boen selalu menandaskan bahwa perusahaan farmasi harus didukung riset yang kuat. Dan ia tidak berhenti pada kata-kata, melainkan langsung mewujudkannya dengan memperkuat divisi riset dan pengembangan -- hal yang tidak mungkin dilakukan perusahaan Indonesia di era 1960-an.
Ciri menonjol lainnya, sejak dini (awal 1970-an) Boen juga menyadari bahwa jika ingin bergerak lincah dan sehat, perusahaan harus dijalankan para profesional yang andal. Andal dalam pengertian Boen adalah bahwa profesional tersebut bukan semata-mata encer otaknya, melainkan juga harus dipadu dengan sikap dan perilaku yang baik. Dalam bahasa Boen, mereka harus the brightest dan the best. Untuk mendapatkan kandidat seperti ini, Kalbe menjalin kerja sama dengan LPPM sebagai konsultan manajemennya. Kesadaran seperti ini, lagi-lagi, masih langka bagi generasi pebisnis seangkatan Boen.
KESIMPULAN
Dilihat dari gaya kepemimpinannya, Dr.Boen adalah seorang pemimpin yang lengkap, beliau memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang membuat perusahaan miliknya yang berawal dari garasi hingga menjadi sekarang ini. Beliau tidak mudah menyerah walaupun seringkali mengalami kegagalan pada saat menjalankan bisnisnya. Sifat pantang menyerah itulah yang membuat kalbe farma menjadi salah satu perusahaan farmasi terbaik di Indonesia.
REFERENSI
http://id.kalbe.co.id/News/PressRelease/tabid/411/ID/2099/Bisnis-Keluarga-Banyak-Kisah-Sukses-Bermula-dari-Garasi-Mobil.aspx
http://www.klikdokter.com/healthtalks/dr-boenjamin-setiawan-phd
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/929-pendiri-pt-kalbe-farma-tbk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar