MENGENAL SALAH SATU PIONIR INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA
SEJARAH SINGKAT KALBE FARMA
Sejarah Kalbe Farma diawali dari garasi pendiri perseroan tahun 1966 sebagai perusahaan produk farmasi dengan prinsip-prinsip dasar : inovasi, merk yang kuat dan manajemen prima.
Dengan dukungan lebih dari 17.000 karyawan, termasuk 6.000 tenaga penjualan dan pemasaran, kegiatan usaha perseroann mencakup seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan keberadaan di pasar internasional yang terus berkembang.
Di Indonesia, Kalbe mampu menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% untuk pasar produk kesehatan dan nutrisi. Kalbe Farma juga merupakan perusahaan yang dapat bersaing di pasar ekspor
MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI KALBE FARMA
Kalbe berkomitmen melaksanakan tata kelola perusahaan sesuai kaidah Good Corporeate Governance (GCG) yang merupakan landasan pengelolaan perusahaan dan bagian dari budaya grup kalbe dalam upaya meningkatkan kinerja dan sebagai bentuk perwujudan tanggung jawab kepada publik.
Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab memilihara kesinambungan usaha perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi dan nilai-nilai perseroan.
Untuk membantu pelaksaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh 5 komite yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi agar lebih efektif dan efisien.
Berikut adalah susunan organisasi yang ada di dalam Kalbe Farma
DIREKSI
adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Presiden Direktur : Bernadette Ruth Irawati Setiady
DEWAN KOMISARIS
merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi.
Presiden Komisaris : Johannes Setijono
KOMITE NOMINASI
bertugas dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan Nominasi bagi dewan komisaris dan direksi
Ketua : Johannes Setihono
KETUA RENUMERASI
bertugas dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan renumerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Ketua : Johannes Setijono
KOMITE AUDIT
mendorong diterapkannya GCG, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan
Ketua : Lucky Surjadi Slamet
KOMITE RESIKO USAHA
bertanggung jawab dalam memantau kebijakan serta pengelolaan resiko serta tindakan mitigasi yang diambil oleh perseroan
Ketua : Johannes Setijono
KOMITE GCG
bertanggung jawab atas peningkatan dan penyempurnaan praktik GCG sehubungan dengan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris
Ketua : Vidjongtius
Dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan Kalbe Farma yang menganut sistem Departementalisasi Fungsional yang berarti proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan, seperti divisi untuk Consumer Health , Divisi khusus bagian mata seperti Eye Care dan adapula Divisi untuk mengurus Distribution and Logistics.
Kalbe Farma menganut Model Desain Mekanistis yang berarti kewenangan terpusat pada pimpinan Dewan Komisaris yang dibantu oleh beberapa Komite dan Direksi. Lalu Kalbe juga memilikisi standar spesialisasi kerja yang tinggi karena untuk produk kesehatan, kemampuan tenaga kerja mempengaruhi hasil produk perusahaan yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pamor perusahaan.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar